Selasa, 17 Mei 2016

Kisah Nyata Agen Asuransi

Agen Asuransi Cerita Motivasi - Agen Asuransi Ini Adalah Sekilas Cerita yang menggambarkan betapa bergunanya asuransi disaat kita sudah tiada bagi mereka yang kita tinggalkan, semoga Bisa bermanfaat bagi kita semua yang membaca cerita ini.

Di suatu pagi, seorang suami pergi bekerja. Pada perjalanan ke pabrik, terjadi kecelakaan dan dia meninggal dunia seketika. “Siapakah yang akan menyampaikan berita tragis ini pada istrinya?” Terjadi perdebatan antara polisi dan pengemudi mobil ambulance. Akhirnya polisi mengetuk pintu dan menyampaikan kabar itu kepada istrinya dan mengatakan bahwa jasad suaminya ada di dalam ambulance. Istri dan anak perempuannya menjerit dan istrinya lalu jatuh tak sadarkan diri. Kematian datang pada siapa saja dan pada setiap saat tanpa ada peringatan sebelumnya!!

Dua minggu kemudian, para tetangga melihat sebuah truk berhenti di depan rumah itu. Truk dari toko furniture di daerah tersebut. Mereka mengambil sofa, meja makan, lemari besar, bahkan ranjang “double bed” !! Para tetangga mengerti bahwa “cicilan lunak” ternyata sudah tidak lunak lagi pembayarannya !

Beberapa minggu kemudian, mereka melihat lagi kejadian lain. Empat pria yang terlihat beringas mendatangi rumah itu. Si Janda yang sudah jarang terlihat, keluar menuju pagar menemui mereka. Mereka memperlihatkan secarik kertas mirip surat sambil menunjuk kearah Toyota Corolla milik almarhum. Si Janda dengan rela memberikan kunci mobil kepada mereka. Ia kembali masuk ke dalam rumah dan mengunci pintunya. Para pria itu mendorong mobil untuk menghidupkan mesin lalu pergi. Mereka disuruh perusahaan pembiayaan untuk menarik kembali mobil itu karena cicilan 2 bulan terakhir belum dibayar.

Beberapa hari kemudian, para tetangga melihat lagi loper koran memanggil-manggil si Janda. Kali ini mereka tidak dapat lagi mengenalinya. Ia menjadi sangat kurus. Sungguh kasihan. Ia tidak lagi bergaul. Bahkan anaknya yang berusia 5 tahun tidak bermain lagi dengan teman-tamannya. Loper itu meminta agar tagihannya diselesaikan. Si Janda berusaha menjelaskan dengan suara yang rendah karena merasa amat malu atas situasi yang dihadapinya, namun loper yang tidak berperasaan itu justru meninggikan suaranya. Janda itu memintanya untuk menunggu. Ia kembali ke dalam rumah. Para tetangga dapat mendengar dengan jelas suara suatu benda yang pecah, sepertinya terbuat dari bahan beling atau porcelain. Kemudian terdengar lagi tangisan anak perempuannya, “Bunda, jangan ambil uang saya”. Sudah jelas, ibunya telah memecahkan celengan tabungan anaknya. Ia membayar loper Koran itu dengan uang recehan !

Itulah saat terakhir para tetangga melihat si Janda. Ia takut bertemu dengan orang asing dan selalu mengunci diri. Bahkan gadis kecilnya dilarang untuk bermain dengan anak tetangganya maupun pergi ke taman tempat bermain, sesuatu yang sebetulnya ia rindukan. Bahkan hingga penjual es krim pun merasa kehilangan anak gadis yang manis ini.

Sampai disuatu siang yang panas, sebuah Volvo biru mengkilat berhenti di depan rumahnya. Pengendaranya, seorang pria rapi yang tampak menyenangkan, mengetuk pintu rumah. Setelah beberapa saat tanpa ada tanggapan, ia melihat sekelilingnya dan terkejut karena kedatangannya diperhatikan oleh para tetangga. Mereka melambaikan tangannya sebagai isyarat mengatakan “Tidak ada orang di rumah”. Karena mencium hal yang kurang beres, orang asing itu mendatangi rumah tetangga di sebelahnya dan memperkenalkan diri sebagai agen asuransi. Ia mengatakan bahwa kedatangannya justru untuk memberikan kepada si Janda, uang asuransi yang menjadi haknya.

Mendengar hal itu, para tetangga segera berkata, “Dia ada, dia ada dirumah”. Salah satu wanita itu segera lari memutar ke belakang rumah dan memberitahukan kepada si janda untuk membuka pintu bagi orang yang datang menyelamatkannya. Segera pintu depan terbuka dan si agen tidak percaya bahwa dialah wanita yang ditemuinya setahun yang lalu. Wanita ini benar-benar Nampak menyedihkan.

Saat itu para tetangga sudah berkerumun di depan rumah. Si agen berkata, “Jangan katakan ibu tidak kenal saya. Saya pernah datang minum teh bersama almarhum suami ibu, ingat ? Waktu itu saya mau menjual polis kepada almarhum, tapi ibu keberatan. Apakah ibu tahu bahwa keesokan harinya ia membeli polis seharga Rp. 500.000.000 ? Polis ini masih berlaku. Maafkan saya baru datang, tapi saya tidak menerima kabar sebelumnya. Suami ibu meminta saya merahasiakan hal asuransi ini. Mulai sekarang ibu tidak perlu khawatir lagi. Kami akan menjaga ibu dan anak ibu seperti yang sudah kami janjikan kepada almarhum suami ibu”.

Janda itu tidak bisa mempercayainya. Air mata kebahagiaan jatuh ke pipinya saat ia memeluk anaknya dengan lega. Kemudian ia jatuh berlutut dan berterima kasih kepada agen itu. Agen itu melihat beberapa diantara tetangga turut meneteskan air mata bahagia.

Sumber :http://auto-advertising.blogspot.co.id/2012/11/agen-asuransi-cerita-motivasi.html 
on Kisah Teladan Pak Tung Desem Waringin (TDW) pada suatu waktu pernah menunda-nunda untuk masuk asuransi. Dia mengakui bahwa dia menunda-nunda tersebut karena menurut dia asuransi itu nggak jelas keuntungannya. Dia merasa nanti setiap bulan harus bayar premi sedangkan untungnya apa? Dapat uang setelah saya mati. Kan nggak enak? Suatu hari dia bisa mau masuk asuransi karena agen asuransinya sangat ulet, sakti mandraguna. Padahal, saat di telepon, agennya sudah dipersulit dengan berbagai macam alasan seperti sedang sibuk, lagi ke luar kota, dll. Tapi pada suatu hari tahu-tahu agen asuransinya nongol di rumahnya. Pak TDW-pun bertanya-tanya, “Jangan-jangan karyawan saya ngasih bocoran ini.” Karena nggak enak hati akhirnya TDW menerimanya juga. TDW heran sama agen tersebut, kenapa kok bisa tangguh seperti itu. Pak TDW-pun menanyakan ke agen tersebut, “Kenapa sih kalau orang lain yang saya tolak, hanya sekali dua kali. Tapi anda kok bisa dahsyat terus menerus?” Sang agen tersebut pun lalu bercerita bahwa dulunya dia juga tidak setangguh ini. Dia bercerita, “Dulu pada waktu saya menawarkan asuransi ke seseorang, orang tersebut selalu menunda-nunda karena kesibukannya. Padahal sudah hampir ‘YA’, tapi kemudian sibuk lagi dan sibuk lagi akhirnya saya merasa nggak enak hati, saya kendur, & saya lupa untuk tangguh. Saya pikir nanti kalau butuh, dia akan telpon sendiri. Dan orang ini adalah saudara saya sendiri.” Si agen melanjutkan ceritanya, “Setelah itu, dia mengalami kecelakaan dan meninggal dunia. Dia adalah saudara saya. Pada waktu datang melayat, saya menangis lebih kenceng daripada istrinya.” TDW bertanya, “Lho kenapa kamu menangis lebih kenceng daripada istrinya?” Karena saya datang cuma membawa ucapan duka dan uang secukupnya serta bunga doang. Seharusnya saya datang membawa uang 2 Milyar. Sang agen-pun menjawab, “Karena saya datang cuma membawa ucapan duka dan uang secukupnya serta bunga doang. Seharusnya saya datang membawa uang 2 Milyar. Mulai hari itu saya berjanji kepada diri saya sendiri bahwa karena yang saya jual ini penting maka saya harus bersungguh-sungguh & tidak akan menunda untuk ketemu walapun setelah itu saya ditolak, itu terserah dia. Pokoknya akan saya uber karena ini penting untuk dia. Nah kalau saya lihat pak Tung, pak Tung ini mirip dengan saudara saya sendiri.” Menurut TDW, orang menunda-nunda itu karena dia tidak tahu apa untungnya dan apa ruginya. 80% motivasi datang karena menghindari sengsara. Orang kurang termotivasi jika hanya membayangkan keuntungan sekian persen. Orang jauh lebih takut & lebih tergerak hatinya jika membayangkan secara tiba-tiba mendapat sengsara. Artikel lainnya: Kisah: Tak Sengaja Bersedekah Banyak di Hari Jum’at Kisah Seseorang yang Takut Kaya Sebuah Surat dari Orang Tua: Permohonanku Kisah Nabi Muhammad SAW Dan 8 Dirham Yang Penuh Berkah Kisah Kulkas Dua Milyar FacebookTwitterGoogle+WordPressBlogger PostTumblrDeliciousSambung Posted on Jan 12, 2014: Post navigation PreviouslyMenghemat Pengeluaran dengan Membaca Berita Online Read NextApa Arti “Plc” pada Nama Perusahaan Prudential Plc Share Your Thought Name * Email * Website Comment Search for:

Read more at: http://agenprusyariah.com/kisah-tung-desem-waringin-mempersulit-seorang-agen-asuransi/
Kisah Tung Desem Waringin mempersulit Seorang Agen Asuransi on Kisah Teladan Pak Tung Desem Waringin (TDW) pada suatu waktu pernah menunda-nunda untuk masuk asuransi. Dia mengakui bahwa dia menunda-nunda tersebut karena menurut dia asuransi itu nggak jelas keuntungannya. Dia merasa nanti setiap bulan harus bayar premi sedangkan untungnya apa? Dapat uang setelah saya mati. Kan nggak enak? Suatu hari dia bisa mau masuk asuransi karena agen asuransinya sangat ulet, sakti mandraguna. Padahal, saat di telepon, agennya sudah dipersulit dengan berbagai macam alasan seperti sedang sibuk, lagi ke luar kota, dll. Tapi pada suatu hari tahu-tahu agen asuransinya nongol di rumahnya. Pak TDW-pun bertanya-tanya, “Jangan-jangan karyawan saya ngasih bocoran ini.” Karena nggak enak hati akhirnya TDW menerimanya juga. TDW heran sama agen tersebut, kenapa kok bisa tangguh seperti itu. Pak TDW-pun menanyakan ke agen tersebut, “Kenapa sih kalau orang lain yang saya tolak, hanya sekali dua kali. Tapi anda kok bisa dahsyat terus menerus?” Sang agen tersebut pun lalu bercerita bahwa dulunya dia juga tidak setangguh ini. Dia bercerita, “Dulu pada waktu saya menawarkan asuransi ke seseorang, orang tersebut selalu menunda-nunda karena kesibukannya. Padahal sudah hampir ‘YA’, tapi kemudian sibuk lagi dan sibuk lagi akhirnya saya merasa nggak enak hati, saya kendur, & saya lupa untuk tangguh. Saya pikir nanti kalau butuh, dia akan telpon sendiri. Dan orang ini adalah saudara saya sendiri.” Si agen melanjutkan ceritanya, “Setelah itu, dia mengalami kecelakaan dan meninggal dunia. Dia adalah saudara saya. Pada waktu datang melayat, saya menangis lebih kenceng daripada istrinya.” TDW bertanya, “Lho kenapa kamu menangis lebih kenceng daripada istrinya?” Karena saya datang cuma membawa ucapan duka dan uang secukupnya serta bunga doang. Seharusnya saya datang membawa uang 2 Milyar. Sang agen-pun menjawab, “Karena saya datang cuma membawa ucapan duka dan uang secukupnya serta bunga doang. Seharusnya saya datang membawa uang 2 Milyar. Mulai hari itu saya berjanji kepada diri saya sendiri bahwa karena yang saya jual ini penting maka saya harus bersungguh-sungguh & tidak akan menunda untuk ketemu walapun setelah itu saya ditolak, itu terserah dia. Pokoknya akan saya uber karena ini penting untuk dia. Nah kalau saya lihat pak Tung, pak Tung ini mirip dengan saudara saya sendiri.” Menurut TDW, orang menunda-nunda itu karena dia tidak tahu apa untungnya dan apa ruginya. 80% motivasi datang karena menghindari sengsara. Orang kurang termotivasi jika hanya membayangkan keuntungan sekian persen. Orang jauh lebih takut & lebih tergerak hatinya jika membayangkan secara tiba-tiba mendapat sengsara.

Read more at: http://agenprusyariah.com/kisah-tung-desem-waringin-mempersulit-seorang-agen-asuransi/
Kisah Tung Desem Waringin mempersulit Seorang Agen Asuransi on Kisah Teladan Pak Tung Desem Waringin (TDW) pada suatu waktu pernah menunda-nunda untuk masuk asuransi. Dia mengakui bahwa dia menunda-nunda tersebut karena menurut dia asuransi itu nggak jelas keuntungannya. Dia merasa nanti setiap bulan harus bayar premi sedangkan untungnya apa? Dapat uang setelah saya mati. Kan nggak enak? Suatu hari dia bisa mau masuk asuransi karena agen asuransinya sangat ulet, sakti mandraguna. Padahal, saat di telepon, agennya sudah dipersulit dengan berbagai macam alasan seperti sedang sibuk, lagi ke luar kota, dll. Tapi pada suatu hari tahu-tahu agen asuransinya nongol di rumahnya. Pak TDW-pun bertanya-tanya, “Jangan-jangan karyawan saya ngasih bocoran ini.” Karena nggak enak hati akhirnya TDW menerimanya juga. TDW heran sama agen tersebut, kenapa kok bisa tangguh seperti itu. Pak TDW-pun menanyakan ke agen tersebut, “Kenapa sih kalau orang lain yang saya tolak, hanya sekali dua kali. Tapi anda kok bisa dahsyat terus menerus?” Sang agen tersebut pun lalu bercerita bahwa dulunya dia juga tidak setangguh ini. Dia bercerita, “Dulu pada waktu saya menawarkan asuransi ke seseorang, orang tersebut selalu menunda-nunda karena kesibukannya. Padahal sudah hampir ‘YA’, tapi kemudian sibuk lagi dan sibuk lagi akhirnya saya merasa nggak enak hati, saya kendur, & saya lupa untuk tangguh. Saya pikir nanti kalau butuh, dia akan telpon sendiri. Dan orang ini adalah saudara saya sendiri.” Si agen melanjutkan ceritanya, “Setelah itu, dia mengalami kecelakaan dan meninggal dunia. Dia adalah saudara saya. Pada waktu datang melayat, saya menangis lebih kenceng daripada istrinya.” TDW bertanya, “Lho kenapa kamu menangis lebih kenceng daripada istrinya?” Karena saya datang cuma membawa ucapan duka dan uang secukupnya serta bunga doang. Seharusnya saya datang membawa uang 2 Milyar. Sang agen-pun menjawab, “Karena saya datang cuma membawa ucapan duka dan uang secukupnya serta bunga doang. Seharusnya saya datang membawa uang 2 Milyar. Mulai hari itu saya berjanji kepada diri saya sendiri bahwa karena yang saya jual ini penting maka saya harus bersungguh-sungguh & tidak akan menunda untuk ketemu walapun setelah itu saya ditolak, itu terserah dia. Pokoknya akan saya uber karena ini penting untuk dia. Nah kalau saya lihat pak Tung, pak Tung ini mirip dengan saudara saya sendiri.” Menurut TDW, orang menunda-nunda itu karena dia tidak tahu apa untungnya dan apa ruginya. 80% motivasi datang karena menghindari sengsara. Orang kurang termotivasi jika hanya membayangkan keuntungan sekian persen. Orang jauh lebih takut & lebih tergerak hatinya jika membayangkan secara tiba-tiba mendapat sengsara.

Read more at: http://agenprusyariah.com/kisah-tung-desem-waringin-mempersulit-seorang-agen-asuransi/

Selasa, 10 Mei 2016

MASIH BERALASAN UNTUK TIDAK BERASURANSI..??

Islam memandang asuransi sebagai suatu perbuatan yg mulia, karena pada dasarnya Islam senantiasa mengajarkan umatnya untuk mempersiapkan segala sesuatu secara maksimal.
Terutama selagi manusia tersebut mampu dan memiliki sumber daya untuk melakukannya.
Hal ini sesuai dengan Al-Quran dan hadist.
(Perkataan Nabi Muhammad SAW) :
1. Kewajiban 1 tahun setelah meninggal
Q.S. Al-baqarah ayat 240 (QS. 2:240),"Dan orang-orang yang akan meninggal diantaramu dan meninggalkan istri, hendaklah berwasiat untuknya, yaitu diberi nafkah hingga setahun lamanya..."
2. Demi anak-anak
Q.S. A-Nisaa ayat 9 (QS.4:9),"Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap kesejahteraan mereka."
3. Masa depan
Q.S. Al-Hasyr ayat 18 (QS.59:18),"Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah tiap-tiap diri memperhatikan apa yang dipersiapkan untuk hari esok..."
4. Jaga lima sebelum yang datang lima (Al-Hadist)
* Muda sebelum Tua
* Sehat sebelum Sakit
* Kaya sebelum Miskin
* Lapang sebelum Sempit
* Hidup sebelum Mati
5. Menabung untuk ahli waris
"Wahai Saad, apabila kamu tinggalkan keturunanmu dalam keadaan cukup jaminan hartanya adalah lebih baik ketimbang kamu tinggalkannya dalam keadaan serba kekurangan, sehingga mereka terpaksa meminta-minta kepada orang, terkadang diberi terkadang ditolak" (Dialog Rasulullah dengan sahabat Saad Bin Abi Waqash)
Jika demikian maka Asuransi sesuai dengan makna Hadist tersebut, yaitu manusia dianjurkan untuk tidak menyia-nyiakan segala sesuatu, termasuk didalamnya menghambur-hamburkan kekayaan. Manusia diwajibkan agar dapat mempergunakan kekayaannya untuk hal-hal yang baik dan bermanfaat, seperti mempersiapkan masa depan bagi keluarga dan anak² tercinta.
Dan senantiasa mempersiapkan diri dalam menghadapi hari esok.
Masih saja tidak mau berasuransi demi Amanah menjadi Khalifah di dunia?
Masihkah harus difikirkan lagi?
Adakah cara yang lebih bagus dari Asuransi?
Hal yang ditakutkan oleh Baginda Rosululloh Muhammad SAW,adalah "Beliau takut karena Kaumnya di Akhir Zaman mempunyai panjang pemikiran angan-angannya dan tidak bisa memutuskan suatu hal dlm sesaat".
Sumber : copas dari group edukasi asuransi

Minggu, 08 Mei 2016

EMPAT PILAR MENUJU SUKSES DALAM BISNIS ASURANSI

Di dalam bisnis asuransi kalau kita mencermati berapa banyak yang berhasil dan berapa banyak yang gagal, maka kita akan menemukan data yang menunjukkan bahwa yang berhasil jauh lebih sedikit dibanding yang gagal. Tentu saja hal ini akan menjadi tolok ukur masyarakat dalam menilai keberhasilan dalam bisnis ini. Sebenarnya parameter ini akan sama bila kita mencermati dalam bisnis apapun dalam berbagai sektor. Dimana faktor keberhasilan selalu lebih sedikit dibanding yang gagal. Namun bila kita lebih cermat dalam menentukan keputusan tentunya akan memperbesar peluang keberhasilan. Oleh karena itu saya selalu memberikan sebuah 'parameter' sederhana untuk membantu menetukan keputusan dimana kita berada, bila kita sudah menentukan akan berbisnis di industri life insurance.

Pilar Pertama
PERUSAHAAN
Karena kita berada dalam bisnis keuangan maka diperlukan sebuah perusahaan yang solid. Karena pada dasarnya kita akan menjual produk kepada orang orang yang kita kenal, bahkan pada orang orang dekat, atau keluarga. Karena kita sebagai penjual akan bertanggung jawab secara moral terhadap dana yang mereka tanamkan. Dan produk yang kita jual adalah termasuk jangka menengah panjang. Memilih perusahaan yang solid saat sekarang tidaklah sulit. Cukup Anda cari melalui internet, dan Anda akan temukan data tentang perusahaan tersebut. Biasanya saya pribadi tidak pernah mencari data perusahaan dengan membuka web perusahaan tersebut. Karena bagi saya web perusahaan tentu akan ditulis dengan kepentingan perusahaan tersebut. Oleh karena itu carilah data melalui situs situs independen yang biasa melakukan pemeringkatan sebuah perusahaan yang bagus. Akan lebih baik bila perusahaan tersebut merupakan perusahaan go public, sehingga setiap data yang dikeluarkan pasti sudah melalui auditor terpercaya. Bila perusahaan lokal, cobalah cari data tentang berapa lama didirikan dan siapa pemiliknya. Karena perusahaan asuransi adalah jenis perusahaan yang membutuhkan waktu lama untuk mendapatkan laba. Sehingga bila pemilik mengharapkan keuntungan besar dalam waktu yang singkat maka hal ini sulit untuk diwujudkan. Sering kita melihat banyak perusahaan yang dijual karena pemilik merasa tidak sanggup untuk menyuntik modal. Semakin besar perusahaan bertumbuh maka dibutuhkan dana segar untuk menopang operasional dan persyaratan Risk Based Capital (RBC) yang diberlakukan pemerintah dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Bila perusahaan asing, coba masuk ke situs Fortune Global 500, Forbes Global 2000, dan Peringkat Rating Internasional. Dengan melihat peringkat di situs tersebut, Anda bisa melihat berapa besar perusahaan tersebut berkiprah secara internasional. Semakin tua usia perusahaan tersebut akan sangat menentukan. Karena bila sudah berdiri di atas 100 tahun tentunya sudah melewati tahun tahun masa perang dunia satu maupun dua, yang saat itu perekonomian dunia hancur. Dengan melewati masa itu setidaknya menunjukkan ketahanan finansial perusahaan tersebut. Dan sebagaimana perusahaan internasional, berapa banyak perusahaan tersebut beroperasi di belahan dunia. Dan cari data bagaimana komitmen perusahaan tersebut bila sudah berada di sebuah negara. Sebagai gambaran di Indonesia, cukup banyak perusahaan besar yang masuk dengan melihat pangsa pasar di negara ini. Dan dalam jangka tertentu bila tidak bisa bisa berkembang, atau dengan alasan yang lain, dengan mudahnya mereka meninggalkan Indonesia. Dengan menjual perusahaan ke perusahaan yang lain. Memang dalam hal ini nasabah tidak dirugikan, karena polis yang dibeli tetap akan berlanjut dengan ketentuan yang sama, dan perusahaan yang baru yang mempunyai kewajiban sesuai yang tercantum di polis. Namun kita sebagai pebisnis akan mengalami perubahan sistem dengan mengikuti sistem kompensasi perusahaan yang baru. Memang tidak selalu merugikan, katena bila diakuisisi oleh perusahaan yang lebih bagus maka akan menguntungkan. Namun bila mendapatkan perusahaan yang tidak lebih bagus sistemnya, maka akan merugikan kita sebagai pebisnis. Baik kita pribadi maupun seluruh team yang sudah kita kembangkan. Tidak jarang banyak pengalaman yang terjadi seakan kita memulai bisnis baru, dan semuanya seakan memulai dari awal. Tentu saja hal ini merugikan waktu kita sebagai pebisnis. Karena membangun bisnis ada waktunya panen. Dan dengan situasi ini kita dipaksa untuk menabur ulang. Nama besar perusahaan cukup penting. Karena menjual dengan nama besar akan lebih mudah bila dibanding dengan nama yang belum dikenal atau baru berdiri. Bila nama besar tersebut sudah eksis lama di dunia, namun baru lahir di Indonesia, tidak perlu ditakutkan. Karena kalau Anda menunggu perusahaan tersebut hadir lebih lama di Indonesia, maka Anda akan kehilangan momentum. Kecuali Anda hanya berpikir sebagai penjual saja. Kalau Anda berpikir sebagai pembangun bisnis, maka diperlukan sesuatu yang baru dan Anda akan menikmati momentumnya. Karena sebagai perusahaan dunia yang besar dan baru di Indonesia, maka perusahaan tersebut biasanya akan melakukan hal hal untuk memajukan perusahaannya. Yang diperlukan adalah sejarah perusahaan tersebut, apakah mempunyai rekam jejak sering keluar masuk dalam sebuah negara. Dimana hal ini menunjukkan
perusahaan ini tidak mempunyai komitmen dalam membangun bisnis. Mereka hanya mau menikmati keuntungan. Dan bila dalam kurun waktu tertentu tidak menghasilkan keuntungan yang diharapkan, dengan mudahnya mereka menjual ke perusahaan lain. Dan mereka keluar dari Indonesia. Sudah banyak pengalaman hal ini terjadi di Indonesia. Bahkan beberapa perusahaan sudah keluar dan masuk lagi begitu ada kesempatan. Sebagai Pilar Pertama, sebuah perusahaan adalah merupakan bagian yang penting, yang menghantar menuju pilar selanjutnya.

Pilar Kedua
PRODUK
Berada dalam perusahaan yang bagus dan solid akan membantu memberi kepercayaan kepada nasabah dan calon nasabah. Namun dengan mempunyai produk yang bagus tentu akan membantu dalam melakukan penjualan dan presentasi. Produk bagus bukan berarti produk yang terbaik, namun produk yang memberi keuntungan kepada 3 pihak. Yaitu Agency (mitra bisnisnya - kita), nasabah, dan perusahaan. Produk memberi keuntungan berupa kompensasi kepada penjual dan team. Banyak produk bagus namun tidak menghasilkan premi bagi perusahaan karena hanya memberi komisi kecil. Padahal ujung tombak penjualan ada di tangan agen. Sedangkan produk dengan komisi bagus, namun tidak memberi manfaat bagus, baik maanfaat meninggal atau klaim, maupun manfaat hidup bagi nasabah akan menyulitkan penjualan karena tidak bersaing di pasar industri asuransi dengan kompetitor. Selain itu produk inipun mampu memberikan keuntungan yang optimal bagi perusahaan. Banyak pengalaman dari banyak perusahaan asuransi yang menghentikan penjualan produk yang sangat laku di pasaran, karena secara bisnis perusahaan tidak mendapat keuntungan, bahkan beberapa produk malah menimbulkan kerugian. Produk yang tidak menguntungan perusahaan pasti tidak bisa jangka panjang. Tentu saja akan lebih baik lagi, bila perusahaan yang mempunyai produk yang unik, artinya produk yang tidak dimiliki oleh perusahaan yang lain. Kompetitor tidak mampu melakukannya, karena keterbatasan atau karena aturan hukum yang berlaku. Hal ini akan sangat membantu penjualan dan memudahkan presentasi. Tanpa hal ini, persaingan di dalam penjualan akan saling membandingkan dan cenderung menjelekkan satu perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain.

Pilar Ketiga
SISTEM dan SUPPORT
Pilar ini bagian yang tidak kalah penting. Karena berpengaruh dengan penghasilan dan cara kerja. Yang perlu Anda perhatikan dalam sistem, ketika Anda dalam perusahaan ini apakah bisa memberikan Anda passive income layaknya seorang yang membangun bisnis? Karena banyak perusahaan sistemnya hanya berfokus pada penjualan. Sehingga Anda harus berjuang terus tanpa bisa berhenti, bahkan sampai akhir hayat. Dan seperti layaknya sebuah bisnis, maka sistemnya harus memiliki hukum yang bisa diwariskan. Jangan pernah tergiur dengan iming iming komisi yang besar. Anda harus pelajari sistem kompensasi jangka panjangnya. Karena bisnis ini bukan hanya penjualan, dan membuat Anda berjualan seumur hidup, namun bagaimana kompensasi membangun bisnis jangka panjangnya. Pelajari sistemnya dengan baik, dan mintalah penjelasan dengan detil kepada siapa yang merektut Anda. Bila perlu pertanyaan kepada Leader puncaknya, sehingga Anda tidak salah dalam melangkah.
Bagaimana dengan support? Support disini merupakan bagian support sistem yang dimiliki oleh team Anda. Karena selama ini di dalam dunia asuransi hanya mengedepankan training support bukan suport sistem. Anda harus bisa membedakan. Support sistem adalah sebuah bagian roadmap dan jejak langkah yang harus ikuti untuk menuju puncak. Dengan support sistem inilah akan tercipta tindakan duplikasi. Mempunyai bahasa dan cara yang sama. Dan mempunyai tujuan akhir yang sama. Sering agen tergiur dan terjebak dengan support berupa dana. Sehingga dalam melakukan bisnis dan pengembangan mendapat dukungan biaya, dan dalam mengikuti berbagai acara tanpa mengeluarkan biaya, atau gratis. Ini semua hal yang tidak bisa diduplikasi. Anda juga harus jeli dengan hal ini. Karena banyak orang yang berada dalam perusahaan yang tepat, produk yang bagus dan unik, namun berada dalam team yang salah, akan menyulitkan dia berkembang. Dia bisa sukses dengan kemandirian yang tinggi dan memerlukan ektra bekerja dan membangun support sistem secara independen.

Pilar Keempat
DIRI SENDIRI
Pilar keempat inilah bagian yang terpenting dalam kesuksesan. Karena tergantung diri Anda seberapa besar Anda ingin dan berharap akan sukses. Karena banyak orang hanya menginginkan kesuksesan namun menghindari prosesnya. Karena bisnis ini sekalipun mempunyai peluang untuk memperoleh penghasilan besar, namun bukanlah bisnis mudah. Membutuhkan semangat untuk selalu belajar. Sering saya menemui baik Agen atau Leader yang tidak pernah mau belajar. Selalu mempunyai alasan untuk tidak mengikuti training. Kalaupun ada di dalam kelas, mereka sering melakukan hal lain, dan keluar masuk ruangan. Namun di luar acara training mereka menanyakan hal hal yang diajarkan di kelas training. Mereka sepertinya tidak memerlukan belajar, namun sebenarnya mereka tidak mempunyai pengetahuan apa apa. Mereka ibarat gelas yang sudah penuh, apapun yang diisikan selalu tumpah keluar. Menurut Anda, apakah orang orang seperti ini bisa sukses dalam bisnis ini ? Bisnis ini adalah bisnis yang unik. Saya menyebutnya sebagai bisnis manusia. Karena berhubungan dengan segala bentuk karakter manusia dengan perbedaan latar belakang, pendidikan, status sosial. Mulai saat menjual, menghadapi berbagai tolakan. Mengatasi tekanan, semuanya perlu dipelajari. Saat menjadi leader, harus mempunyai kompentensi untuk mengembangkan team. Bagaimana mengatasi orang lain. Memotivasi orang lain. Dan mereka bukanlah karyawan kita yang bisa diperintah. Mereka adalah partner bisnis kita. Tugas kita membuat mereka sukses. Dan disinilah diperlukan banyak ketrampilan untuk menjalankan bisnis ini.
Mendapatkan perusahaan dengan management yang baik dan solid. Mempunyai produk yang bagus dan unik, sangat membantu dalam melakukan penjualan. Masuk di dalam team yang mempunyai support system yang terbukti handal, belum merupakan jaminan Anda menjadi sukses. Karena kunci terpenting ada dalam diri Anda sendiri !!!
Empat pilar ini patut Anda pertimbangkan sebagai pilar kesuksesan Anda di bisnis ini. (HC) hendrickchristanto@headquartersfinancial.com.

Sabtu, 07 Mei 2016

Modal Penting dalam Memulai Sebuah Bisnis Usaha

Sering kita mendengar bahwa kendala yang dihadapai seseorang dalam memulai sebuah bisnis usaha menguntungkan ialah kekurang modal seperti sarana dan prasarana juga bahan untuk diolah menjadi sumber rejeki. Banyak orang berbagi mengenai bagaimana cara memulai bisnis tanpa modal dalam bentuk media berbeda misalnya ebook, blog, namun sebetulnya itu tidaklah betul, sebab untuk memperoleh hasil kita harus memiliki modal dan selalu ada persepsi kurang tepat seputar “modal”, yang menurut sebagian orang adalah dana atau uang sepenuh ialah kunci dari membuka sebuah usaha. Saya tidak mengatakan bahwa salah menganggap uang sebagai kunci utama dalam mengorbitkan bisnis kita, tetapi masih ada faktor penting lainnya yang bisa dimanfaatkan selain memikirkan uang sebagai modal. Berikut sudah saya rangkum beberapa modal penting dalam memulai sebuah bisnis usaha yang patut anda pahami.
Ilustrasi Bisnis

Modal Penting Selain Uang untuk Memulai Sebuah Usaha

Pengetahuan dan Wawasan
Ini merupakan faktor penting dalam menciptakan sebuah bisnis yang berpontensi maju, tidak seperti uang pengetahuan ini bersifat semu dan tidak nyata tapi jika memiliki wawasan luas dan pengetahuan banyak seorang wirausahawan mampu meningkatkan level usahanya mulai dari terkecil hingga menjadi besar. Memiliki wawasan luas dan pengetahuan seputar bisnis menjadi suatu kewajiban bagi seorang pembisnis dan satu kesatuan yang tidak bisa terlepaskan. Cara untuk mendapatkan pengetahuan beragam, bisa memperoleh dari pelajaran formal yang kita dapat dibangku sekolah dulu, buku-buku, pelatihan maupun internet. Komunikasi yang mantap dengan mentor maupun partnert bisnis juga ampuh menambah wawasan sehingga lebih banyak tahu tips-tips memaksimalkan usaha anda. ilmu pengetahuan itu membantu menemukan ide bisnis luar biasa dan strategi-strategi yang digunakan untuk maju dalam persaingan bisnis.
Semangat Kerja Keras
Percuma rasanya punya uang berlimpah untuk membangun bisnis namun tidak memiliki rasa semangat kerja keras. Tidak mempunyai semangat dalam mengerjakan proyek anda sama arti mempertaruhkan bisnis anda dengan sia-sia tanpa adanya perjuangan untuk memajukannya. Ada 2 faktor semangat, internal dan eksternal dimana pada faktor internal itu dimaksudkan semangat berasal dari dalam diri akibat niat, tujuan jelas sedangkan eksternal disini dimaksudkan berasal dari orang terdekat yang mendukung tujuan kita.

Mimpi Besar
Hal ini merupakan sambungan dari point kedua diatas dimana setiap pembisnis memiliki motivasi tersendiri berupa mimpi yang besar terhadap usaha yang dilakukannya. Dari mimpi besar dan cita-cita masa depan untuk sukses dalam dunia bisnis itulah memberik doktrin tambahan kepada para wirausahawan. Beranilah bermimpi dan berkhayal kalau saja saat ini anda memiliki sebuah perusahaan dengan gedung bertingkat sebagai kantornya dan anda merupakan kepala dari perusahaan itu dan rasakan semangat perjuangan yang muncul setelahnya.
Sumber :akuratpost.com/273/modal-penting-dalam-memulai-sebuah-bisnis-usaha.html 

Di bisnis asuransi Generali dengan Support System / Agency Galaxy semua akan terjawab ( anda bisa lihat di Tulisan saya " Saatnya Jadi Pengusaha " & "Kenapa Saya memilih Generali" ). Kita tidak hanya di ajarkan kerja keras yg terpenting bagaimana kita dapat bekerja secara cerdas. Dan akhirnya kita bisa menikmati hasil kerja / Bisnis yg selama ini di jalankan tanpa perlu melakukan bisnisnya ( Pasive Income ).

Kamis, 05 Mei 2016

ASURANSI UNTUK MENEBUS WARISAN


"Mas, asset saya banyak, rumah sudah ada tiga. Mobil setiap anak sudah saya kasih. Usaha sudah jalan, jadi buat apalagi punya asuransi". Beberapa calon klien saya yang kaya bilang begitu, hingga kemarin seorang teman di Semarang mengutarakan problem temannya. Jadi ini cerita temannya teman.
Sebut saja namanya Fulan. Orangtua Fulan kaya raya, pengusaha suplai besi untuk beton dan pekerjaan sejenisnya. Jelas, hartanya banyak termasuk sebuah rumah megah dua lantai di sebuah Perumahan elit di Semarang. Nilai taksirannya -kata Fulan- sekitar Rp 1.5 miliar. Rumah senilai segitu di Semarang, jelas lumayan elit.
Hingga cerita ini dimulai. Alkisah orang tua Fulan meninggal dunia, meninggalkan usaha (yang belakangan Fulan tak bisa mengelola dan meneruskannya, karena tak pernah terlibat di dalamnya), dan rumah mewah itu. Karena tak lagi meneruskan usaha, membiayai rumah sebesar itu tentu menjadi beban berat bagi Fulan. Tagihan listrik bengkak luar biasa (hampir diputus) dan Fulan memutuskan untuk menjual rumah, dengan putus asa.
Persoalan timbul saat akan menjual rumah "mahal" itu adalah adanya biaya-biaya yang timbul, proses notaris, pajak jual beli, balik nama sertifikat, dan biaya lain Rumah senilai Rp 1.5 miliar butuh biaya untuk proses jual beli lebih dari Rp 100juta. Uang dari mana, listrik saja menunggak?.
Teringat Fulan, saya teringat penolakan beberapa calon klien saya saat ditawari memiliki asuransi.
Maka dalam Perencanaan Waris (Estate Planning), asuransi adalah instrumen penting. Usaha bisa diwariskan, iya. Tapi tak semua ahli waris bisa mengelola dan meneruskan usaha itu, boro-boro tambah maju, yang ada kebanyakan malah bangkrut. Rumah bisa diwariskan, iya. Tapi ternyata untuk proses "pengukuhan legalitas" nya butuh biaya yang besar, yang kadang justru membebani ahli waris. Itu mengapa dalam kasus sengketa waris, rumah warisan adalah salah satu obyek yang terbanyak disengketakan.
Maka bila kisah anda mirip orang tua Fulan, memiliki asuransi adalah salah satu cara "membantu" ahli waris anda memuluskan jalan mereka memiliki hak mereka, secara legal. Klaim asuransi jiwa adalah tunai, bebas pajak. Bisa dipakai untuk menebus warisan, misalnya tergadai atau belum lunas. Atau mungkin dipakai saat proses balik nama atau jual beli.
Jadi sekali lagi Asuransi bukan Tabungan. Asuransi adalah bagian dari "Estate Planning", perencanaan waris. Tabungan (atau sebenarnya Investasi) dalam produk asuransi adalah benefit tambahan, bukan yang utama. Yang utama adalah proteksi. Bukan proteksi Jiwa atau Nyawa, bukan... Tapi proteksi penghasilan, asset atau harta.
Semoga kita semua tak seperti orang tua Fulan, yang merasa telah mewariskan harta, namun sebenarnya mewariskan "masalah" untuk para ahli warisnya. Cukuplah kisah ini menjadi pelajaran.
Mari kita cerdas ber-Asuransi.
Sumber :Group [FPFI] Financial Planning For Indonesia 

Saatnya Jadi Pengusaha

MEMULAI BISNIS

Bagi pekerja kantoran atau karyawan entah di swasta ataupun pegawai negeri, membangun bisnis online ataupun offline adalah hal yang mungkin tidak pernah terpikirkan. Berdasarkan pengalaman saya, sekitar 80% dari mereka mengatakan bahwa bisnis bukanlah jalur hidup mereka atau mereka merasa tidak memiliki bakat berbisnis sehingga mereka mengesampingkan bisnis sebagai alternatif atau tujuan utama dalam hal mencari rejeki. Padahal di tengah sulitnya ekonomi Indonesia saat ini, membangun bisnis harusnya merupakan kewajiban bagi tiap warga negara. Mengapa kita harus mulai membangun bisnis?

1. Agar Memiliki Pendapatan Cadangan Di luar Gaji Kantor.

Mengandalkan penghasilan dari pekerjaan sebagai pegawai kantoran cukup riskan. Apalagi ekonomi Indonesia masih sulit untuk bangkit. PHK atau perusahaan bangkrut adalah hal yang lazim terjadi.
Dengan mulai membangun bisnis, anda memiliki income cadangan jika sewaktu-waktu terkena PHK atau perusahaan gulung tikar. Apalagi jika anda sudah berumah tangga dan hanya mengandalkan penghasilan dari satu orang saja bisa berbahaya jika tiba-tiba terkena PHK. Rumah tangga bisa terguncang bahkan tak jarang yang bunuh diri/gila gara-gara ekonominya tiba-tiba ambruk. Tidak ada jaminan perusahaan yang besar sekalipun akan survive terus menerus.
Kesalahan terbesar pekerja kantoran adalah mereka terbius oleh “zona kenyamanan” yaitu mendapat gaji rutin tiap bulan. Dengan pendapatan rutin seperti ini, bisnis tidak dipikirkan. Waktunya terlalu sibuk untuk bekerja. Ketika terkena PHK barulah mereka menjerit-jerit, menggelar demo besar-besaran. Beberapa dari mereka yang beruntung mendapat pesangon langsung menggunakannya untuk ikutan bisnis yang ia tidak memiliki pengetahuan/pengalaman sama sekali. Akibatnya ia tertipu atau bangkrut. Dunia serasa kiamat.

2. Membantu Pemerintah Mengatasi Pengangguran

Jangan sekali-kali mengandalkan pemerintah menciptakan lapangan pekerjaan. Pemerintah tidak bisa diandalkan dalam hal menciptakan lapangan pekerjaan. Jangan menunggu! kita sendiri yang harus bergerak!. Pengangguran di Indonesia sudah terlalu banyak bahkan yang bergelar S1-S2 turut meramaikan komunitas pengangguran. Dengan kita mulai membangun bisnis, minimal bisa menolong diri kita sendiri dari ancaman pengangguran. Syukur-syukur
jika bisnis berkembang, kita malah bisa merekrut orang untuk dijadikan pegawai. Dengan merekrut orang jadi pegawai, berati kita turut menciptakan lapangan kerja dan ini sangat membantu pemerintah mengatasi pengangguran.
Pemerintah juga seharusnya giat mengkampanyekan “Gerakan Wirausaha Nasional” agar banyak tercipta lapangan kerja dari para pebisnis. Mindset sebagian warga Indonesia harus diubah bahwa setelah selesai sekolah/kuliah tidak mesti harus cari lowongan kerja.

3. Sebagai Sarana untuk Menolong Orang Lain

Saya pernah berbisnis burger dengan modal sekitar 2,5 juta/counter. Saya punya beberapa counter di beberapa minimarket. Yang saya rekrut pada saat itu adalah orang-orang yang membutuhkan pekerjaan dan tentu tidak malu untuk jualan burger. Beberapa orang yang menurut saya pengangguran kelas berat ternyata menolak menjadi pegawai counter burger dengan alasan “gengsi” jualan burger di depan minimarket.
Saya lantas berpikir, pantas saja hidup mereka susah terus.. la wong kerja halal saja koq pake gengsi. Padahal jelas sekali gengsi tidak bisa membuat kita kaya. Justru kalau nanti kaya sudah pasti kita bergengsi hehehe.
Waktu itu saya baru tahu bahwa kondisi miskin itu diciptakan oleh mindset (pemikiran) mereka sendiri. Mereka maunya instan : dapat uang tanpa perlu kerja keras. Saat tulisan ini dibuat, mereka masih memilih menjadi tukang parkir gelap/serabutan atau menjadi polisi cepek dijalanan. Padahal jika mau jualan burger, penghasilan mereka jelas lebih tinggi, apalagi jika jualannya laku keras pasti akan dapat komisi lagi.
Akhirnya saya dapat pegawai dari kalangan ibu-ibu. Mereka tidak masalah harus jualan burger, yang penting anaknya tetap bisa sekolah karena suaminya jadi pengangguran akibat PHK. Meskipun hanya jualan burger, Alhamdulilah bisa membantu orang lain yang membutuhkan.

4. Sebagai Persiapan Pensiun

Pensiun berarti hilangnya pendapatan berupa gaji. Kita hanya akan mendapat tunjangan semacam jamsostek atau tunjangan hari tua. Bagi yang terbiasa kerja, pensiun bisa menyebabkan post power syndrome dimana seseorang akan mengalami stress, merasa tidak berharga lagi bahkan cenderung temperamental. Dengan memulai bisnis sejak menjadi karyawan, maka ketika pensiun tiba kita tetap bisa beraktivitas mengurusi bisnis. Dengan memiliki bisnis setelah pensiun kita pun tidak melulu tergantung secara finansial kepada anak.
Sumber :http://kampungwirausaha.com/mengapa-karyawan-perlu-berpikir-mulai-membangun-bisnis/

Ciptakan lapangan kerja dari sekarang. bahkan disaat anda masih kuliah atau pun anda masih bekerja, anda bisa berbisnis & menciptakan aset... Kini telah hadir solusi...

Meraih Mimpi Anda bersama GENERALI dan wujudkan impian anda skrg.


Bisnis Plan 757 adalah bisnis Plan masa kini, why GENERALI ???

Sudah pasti.. Meraih impian anda bukanlah suatu mimpi lagi.

1. Tertulis Jelas di kontrak keagenan 757

2. Ada Masa Pensiun Dini cukup 7tahun kerja keras (Finish Line) bisa di wariskan


3. Tidak ada pemutusan sepihak.


4. Sistem bisnis 3 jenjang FC BM BD yg gampang diraih, 6bulan saja promosi FC ke BM Pribadi API 100jt + 4FC Grup Omset 250jt , BD omset Grup+Pribadi Keroyokan   1M , tidak dilakukan sendiri tapi bekerja sama dengan Grup Team .

 5. Lisensi Leadership OR BM-FC 40%/20% , OR BD-FC 60%/40% , OR BD-BM 20%/20% dengan 5 generasi kedalaman tanpa syarat kesamping cukup 1 direct BD saja bisa menikmati 5 generasi kedalaman woww luar biasa tanpa syarat kesamping kalo kesamping malah ga bisa berhenti kantong income kita ..akan terus penuh bagaikan gulingan bola salju . inilah yg dinamakan momentum system yg tepat.

 6. Kesempatan Luas buat anda sebagai pelopor buka Agency Kantor di domisili dengan GA alowence 10% Omset Agency tiap kantor


7. Untuk anda ex leader Manager Asuransi / Banker ada special project posisi yg di tawarkan.

GENERALI,sebuah perusahaan Asuransi dari GROUP SALAH SATU PERUSAHAAN TERBESAR DI DUNIA.
-Berpengalaman selama hampir 200th di dunia Asuransi (1831 rome italia).

- Banyak Bank yg sudah menjual Produk Generali spt : Bank BTN, Bank ANZ, Bank DBS, Bank Mestika dll.

 - Banyak juga Perusahaan Raksasa yg mengasuransikan seluruh kesehatan karyawannya di Dunia melalui Generali spt : Coca Cola, IBM, Bank HSBC dll.

- Memiliki cabang di lebih 70 negara.


- Memiliki lebih 70 JUTA nasabah di seluruh dunia.


- Lebih 77ribu Karyawan di seluruh Dunia


- Berpengalaman mengelola aset lebih dari 500Milyar Euro.


-DAN JUGA MERUPAKAN PERUSAHAAN DENGAN PERTUMBUHAN TERCEPAT DI INDONESIA. Amazing...

Are Ready For Chalenge , Join US



https://youtu.be/mWz2tVOdZQA

KULKAS SATU MILYAR


TRUE STORY :

Saya bekerja sebagai agen asuransi di sebuah perusahaan asuransi. Saya memiliki teman sebut saja namanya Mr. X saat dulu masih duduk di bangku sekolah, saat ini usia kami 30 tahun. Dia sudah memiliki istri dan satu orang anak yang masih berusia 1 tahun. Dia bekerja sebagai seorang karyawan swasta.
Suatu hari saya bermaksud untuk bertamu di rumahnya untuk sekedar menjumpai kawan lama yang sudah lama tidak bertemu. Pembicaraan kami panjang lebar, sampai pada suatu titik bahwa dia belum mengungkapkan bahwa belum memiliki perlindungan jiwa dari asuransi.
Hal ini membuat pikiran saya untuk mendorong dia memiliki proteksi dari asuransi (walaupun tidak dari perusahaan asuransi saya). Saya coba untuk membuka pikirannya bahwa pentingnya memiliki proteksi. Sampai akhirnya teman saya ini menanyakan berapa besar biaya yang dia bayarkan dan pertanggungan yang dia dapatkan.
Mulailah saya memulai pembicaraan dengan premi hanya Rp 1.000.000,-/bulan untuk mendapatkan pertanggungan meninggal sebesar 1 MILYAR RUPIAH. Dia mulai berpikir untuk memiliki proteksi dari asuransi. Namun, dia juga sedang memiliki kebutuhan untuk membeli kulkas baru yang seharga Rp 1.500.000,-. Saya pun mencoba memahami hal tersebut. Akhirnya, saya memutuskan untuk pulang ke rumah karena hari sudah sore juga. Saya berpamitan dan menjabat tangan teman saya.
Selang dua minggu saya kembali ke rumah teman saya. Saat saya mengunjungi rumah tersebut kondisi rumah sudah tidak terawat, lantainya kotor serta berdebu. Saya mulai masuk ke dalam rumah, kondisi ruang tamu juga tidak serapi dan sebersih seperti kemarin saat saya bertamu.
Istri teman saya keluar sambil menangis. Dia bercerita bahwa teman saya si X ini sudah meninggal akibat kecelakaan saat menuju toko elektronik untuk membeli kulkas 10 hari yang lalu. Saat ini istrinya harus menanggung beban berat untuk menghidupi dirinya dan anaknya.
PENYESALAN terbesar nya adalah TIDAK MEMILIKI POLIS ASURANSI yang pernah saya tawarkan.
INILAH HARGA DARI SEBUAH PENUNDAAN. Karena kita tidak pernah tahu kapan hujan, kapan terang.
Semua serba tidak pasti, Andai kita bisa mengetahui kapan hari itu tiba.
Semoga memberikan insipirasi.
Just Share..
Sumber :https://www.facebook.com/groups/922358167850233/?ref=bookmarks